Langsung ke konten utama

Your not push yourself too hard


Sepenggal kalimat janggal diatas masih terus mengena di hati saya. Rasa sakit yang terpatri didada hanya karena ketika kalimat itu di ucapkan oleh seorang teman baik. Ya, benar, mungkin saya kurang dalam berusaha. Atau mungkin, sebenarnya hanya rasa malas dan kebodohan yang bergelantung di langit-langit otak saya yang mulai menciut.

Kebiasaan saya dalam memutar youtube, beberapa minggu belakangan, menghadirkan sebuah cerita baru. Sebuah pembuktian bahwa ternyata, diluar sana, begitu banyak anak manusia yang sebenarnya diremehkan, dikucilkan, disepelekan, dihinakan, dan tidak percaya diri dengan dirinya sendiri.


Bila ada waktu sedikit lenggang, tak ada salahnya sesekali memutar Britain got talent. Lalu, lihat dan pelajari. Masih ingat dengan Susan Boyle? Seorang wanita yang tak lagi muda 50an umurnya. Ingat bagaimana Simon Cowell terkesan merendahkan dirinya. Lalu, dengan penuh rasa bangga atas dirinya sendiri, dia mulai menunjukkan kemampuanya. Akhirnya? Simon give her a standing applause! Can you imagine that!

Yups, mungkin anda sudah mulai menangkap kesimpulan dari tulisan pendek saya ini. Dugaan anda benar sekali. Setiap kita mempunya kelebihan dari berbagai sisi. Ada yang gemuk, besar, tapi begitu dia menyanyi, semua orang terperangah oleh kedahsyatan suaranya. Bahkan anak yang berumur 5 tahun pun juga memiliki kelebihan yang luar biasa, ketika bocah-bocah manis tersebut berlatih dengan sungguh-sungguh.

Saya, anda, dan kita semua, sebenarnya memiliki peluang untuk menjadi hebat. Untuk menjadi some body yang luar biasa. Yang di perlukan adalah untuk terus menekan kemampuan diri anda sampai pada titik penghabisan. Terus pacu! Terus tekan diri kita! Agar semua orang yang dulunya merendahkan kita, yang mengatakan bahwa kita adalah kekonyolan yang nyata,  pada akhirnya, mereka yang akan berdiri sambil menepuk kedua tangannya untuk kita. Dia akhirnya harus menelan ludahnya sendiri. Buktikan, kalau pada akhirnya anda lebih baik dari yang dulu mereka kenal. Please, you should yourself with harder (ntah betol nih bahasa inggrisnya hi hi hi)

jadi, abang ziyad, dedek bilqis, ayah percaya, kalau anak-anak ayah itu hebat! dan suatu hari, kalian berdua akan menunjukkan kelebihan kalian masing-masing. ayah tunggu kabar gembira itu ya nak,.!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ustad, Pesan Yang Cantik Satu!

ilustrasi dari  rantsofamuslima.blogspot.co.id Ini hanya fiktif belaka. Di angkat dari joke keseharian mereka yang berkecimpung dalam dakwah. (padahal semua manusia tugas wajibnya adalah dakwah kan? Kenapa pula harus aku tuliskan “berkecimpung” ya? Duh, jadi pusing sendiri nih menjelaskannya) Suatu ketika di pelataran mesjid. Seorang pemuda yang berumur cukup duduk dengan serius bersama ustadnya. Percakapan yang dibicarakan juga perihal yang serius. Seserius duduknya mereka berdua. Mereka membicarakan perihal masa depan. Kehidupan masa depan. Cita-cita masa depan. Keindahan sampai dengan masa depan. Ah, apa pula itu?!

Istrimu itu [Bukan] Pembantu

source : google.com Masak-Masak Sendiri Makan-Makan Sendiri Cuci Baju Sendiri Tidurku Sendiri Tanganku terus memainkan centong diatas penggorengan. Dengan mulut terus mengeluarkan suara sumbang yang sungguh sangat keterlaluan. Hari masih sore, tapi perut sudah lapar. Apalah daya, ibu mengatakan, tidak ada jatah tambahan bagi perut-perut yang terbuat dari karet. Hayyah..teganya dikau bu, pada anakmu yang cakep pun tidak, hancur pun tidak. 

[Catatan Seorang Suami) Dia, Istriku

Malam ini, aku tertegun sejenak. Bukan bermaksud ingin pamer, ataupun kemaruk atau apapun namanya. Aku melukiskan wanita ini, sebagai sebuah inspirasi baru. Setelah begitu lama inspirasiku menghilang. Maaf kawan, aku tak bermaksud memujanya bak wanita yang tercantik didunia. Aku juga tak mengatakan bahwa dia adalah wanita yang paling indah didunia. Karena, dia adalah wanita biasa yang besar di kampung.